Produktivitas yang meningkat merupakan salah satu ciri berkembangnya
sebuah usaha. Ini merupakan kesempatan untuk membesarkan bisnis namun
ada beberapa hal yang biasanya menjadi sebuah kendala seperti sistem
yang digunakan masih manual,
Ini bisa menyebabkan susahnya menerapkan efisiensi yang diharapkan perusahaan. Ketepatan waktu informasi yang tidak akurat sering kali terjadi dengan metoda lama.
Ini bisa menyebabkan susahnya menerapkan efisiensi yang diharapkan perusahaan. Ketepatan waktu informasi yang tidak akurat sering kali terjadi dengan metoda lama.
Nah, apa saja yang terjadi jika tidak ada ERP di perusahaan?
- Lebih dari satu sumber informasi (untuk semua divisi atau departmen). Jadi biasanya tiap departemen punya master data sendiri. Bisa menyebabkan data tidak terupdate dan rentan keamanannya.
- Nah, kalau poin 1 terjadi maka akan terjadi proses-proses yang tidak efisien. Misal, untuk melihat stok terkini maka harus bertanya ke departmen sebelah (repotkan?) hm.
- Setiap departemen susah untuk saling bekerja sama, biasanya tiap departemen bertingkah egois dan merasa paling penting. Padahal kalau departemen saling bekerja sama, akan mudah untuk menyatunya berbagai informasi seperti data dan transaksi dari setiap departemen sehingga mempermudah perusahaan melakukan review, check dan reporting.
- Kalau poin 3 terjadi, pembukuan dan laporan keuangan sulit untuk dibuat dan pastinya membutuhkan waktu lama.
- Pada akhirnya tanpa ERP akan menurunkan produktifitas dan kualitas karyawan. Karyawan dituntut untuk mengerjakan hal yang 'seharusnya' bisa dikerjakan dengan sistem. Padahal, kalau ERP diterapkan diperusahaan, semua data ada dalam satu sistem. Jadi karyawan bisa lebih fokus ke hal yang sifatnya lebih strategic misal analytics, forecasting dan future planning.
Salam Hangat,
Gita Azizah Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar